Sejarah Desa

Sejarah Desa Sanggrahan

Cerita dari para sesepuh desa juga dari beberapa tokoh masyarakat Desa Sanggrahan bahkan dulu katanya ada sebuah dokumen satu buku besar dengan tulisan huruf Jawa. Tetapi sekarang entah dimana buku tersebut katanya ada yang meminjam namun sampai sekarang belum dikembalikan, yang isinya menceritakan asal usul Desa Sanggrahan.

Dahulu kala ada seorang pendatang dari tanah priangan Bandung, bernama mbah Bandung mempunyai sekabat atau sahabat yang bernama Panji Sanjoyo Rangin sebelum ke daerah sini orang tersebut mampir ke daerah Ponorogo kemudian minta ijin kepada penguasa daerah Ponorogo dan Pacitan, Mbah Bandung diijinkan melihat Pacitan sebelah Timur, langsung Mbah Bandung akan ke Kedung atau Kali Uluh Ganjuran turun daerah Trenggalek ke tempat saudaranya, bernama Ampok Boyo lalu singgah di desa kami atau Menyanggrah di desa kami dari situlah desa kami disebut desa Sanggrahan tepat menyanggrahnya di Dusun Kradenan sebelah barat kali Kradenan seNgaren, pada waktu itu masyarakat Sanggrahan sudah banyak penduduknya tetapi belum ada sesepuh atau pemimpinnya, maka dibentuklah pimpinan pertama orang asli dari Mentoro yang dijadikan Kepala Desa bernama Jogo Tirto lurah pertama juga disebut Demang setelah itu diganti lurah kedua yang bernama Pawiro Tirto orang asli Sanggrahan kurang lebih puluh tahun berkuasa atau menjadi lurah di Desa Sanggrahan, lurah ketiga bernama Bodrono juga disebut demang Sanggrahan, setelah itu lurah keempat bernama Dipo Karyo kemudian dilanjutkan Mbah Djokarmo di ganti lagi Mbah Admo Wijoyo kemudian Mbah Guno Rejo dilanjutkan Mbah Ngadnan lantas bapak TRIYONO sampai 2013 dan sekarang SUTARNO Sampai 2019.